Internasional

Putin Memecat Kolonel Jenderal Mikhail Yang Dijuluki ‘Jagal Mariupol’

Presiden Rusia Vladimir Putin memecat Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev dari jabatannya. Jenderal militer yang dijuluki ‘Jagal Mariupol’ itu sebelumnya memegang jabatan sebagai Wakil Menteri Pertahanan Rusia. Dilansir Newsweek dan Daily Mail, Jumat (28/4/2023), Mizintsev mendapatkan reputasinya atas kebrutalan yang kejam dalam invasi militer Rusia ke Ukraina, yang dimulai Februari 2022. Dia melakukan aksi ngeri, di antaranya serangan fatal yang menghantam gedung teater dan rumah sakit bersalin di Mariupol, Ukraina.

Mizintsev secara khusus terkait dengan bombardir terhadap kota pelabuhan Mariupol di Ukraina, yang membuatnya dijuluki sebagai ‘Jagal Mariupol’. Pasukan Moskow mengklaim telah menguasai Mariupol sejak Mei 2022. Media pemerintah Rusia melaporkan Mizintsev diangkat menjadi Wakil Menhan untuk urusan logistik pada akhir September 2022. Kabar pemecatan Mizintsev marak diungkap oleh koresponden media lokal dan blogger militer Rusia, pekan ini.

Salah satunya dari Alexander Sladkov yang merupakan koresponden surat kabar Rusia yang dikelola pemerintah, Izvestia, yang menyatakan via postingan Telegram-nya bahwa Mizintsev sekarang telah ‘dipecat’ dari jabatannya. “Mikhail Mizintsev memiliki nasib yang menarik tahun ini,” tulis Sladkov dalam postingannya pada Kamis (27/4) waktu setempat. Dia menyebut Mizintsev sebagai ‘sahabat’ dan menegaskan bahwa jenderal Rusia itu ‘tidak memiliki keterkaitan langsung dengan penyerbuan kota’ Mariupol.

Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan tanggapan resmi atas laporan ini. Namun Kementerian Pertahanan Rusia sempat memposting komentar singkat setelah kabar pemecatan Mizintsev mencuat. “Sang jagal akan membangun rumah jagal baru,” tulis Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan via Twitter. Dalam postingan lanjutan, Sladkov menyebut Alexei Kuzmenkov akan menggantikan Mizintsev dalam peran logistik pada Kementerian Pertahanan Rusia. Sosok Kuzmenkov dilaporkan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Garda Nasional Rusia.

Baca Juga:  Keiichi Shibahara Menjadi Orang Terkaya Di Jepang Saat Pandemi COVID 19 Melanda

Blogger militer Rusia, WarGonzo, juga membahas soal pemecatan Mizintsev dalam postingan Telegram-nya. Julukan ‘Jagal Mariupol’ yang diberikan untuk Mikhail Mizintsev bukan julukan biasa. Dia merupakan sosok yang memerintahkan serangan fatal terhadap gedung teater di Mariupol yang menewaskan sedikitnya 300 warga Ukraina tahun lalu. Mizintsev yang berusia 60 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Rusia untuk urusan logistik sejak September 2022. Putin menunjuk langsung Mizintsev menempati jabatan itu untuk menggantikan Jenderal Dmitry Bulgakov, yang dicopot karena rentetan kekalahan pasukan Rusia di Ukraina.

Bulgakov dianggap bertanggung jawab karena gagal mempersenjatai dan memberi pasokan makanan yang layak untuk pasukan Moskow. Mizintsev yang juga dijuluki sebagai ‘orang favorit Putin’ ini mengawasi pengepungan brutal atas kota pelabuhan Mariupol di Ukraina tahun lalu, yang berlangsung selama tiga bulan. Dia disebut sebagai sosok yang memberikan perintah untuk membombardir sebuah gedung teater yang menampung ratusan warga sipil. Serangan udara yang diperintahkan oleh Mizintsev menghancurkan gedung teater itu, dengan sedikitnya 300 orang dilaporkan tewas.

Pesawat militer Rusia menjatuhkan sejumlah rudal ke area sipil di area yang menjadi lokasi Gedung Teater Regional Donetsk yang ada di Mariupol. Gedung teater itu menampung ratusan warga sipil yang berlindung dari gempuran, dengan tulisan ‘anak-anak’ terlihat jelas di halaman gedung. Pengeboman terhadap gedung teater itu, yang diyakini diperintahkan oleh Mizintsev, memicu kehancuran dan menewaskan sedikitnya 300 orang. Gempuran itu bahkan tercatat sebagai serangan paling mematikan terhadap warga sipil sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Sebelum memegang jabatan di Kementerian Pertahanan, Mizintsev menjabat sebagai Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional sejak Desember 2014. Pada 31 Maret 2022, Mizintsev dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris atas tindakannya yang ‘tercela’ di Suriah dan Ukraina. “Mizintsev merupakan Kepala Pusat Komando dan Kendali Pertahanan Nasional, di mana semua operasi militer Rusia direncanakan dan dikendalikan di seluruh dunia,” sebut pemerintah Inggris pada saat itu.

Baca Juga:  Pemerintah Korsel Beri Uang Tunjangan Untuk Warganya Yang Melahirkan Anak

“Mizintsev dikenal menggunakan taktik-taktik tercela, termasuk menggempur pusat-pusat sipil di Aleppo tahun 2015-2016 dan sekarang di Mariupol di mana kekejaman terus dilakukan terhadap warga Ukraina,” imbuh pernyataan pemerintah Inggris. Mizintsev yang lahir tahun 1962, menurut kantor berita TASS yang didukung Kremlin, merupakan lulusan dari Sekolah Militer Kalinin Suvorov tahun 1980 silam.