Internasional

Usai Menanggapi Pernyataan AS, Adik Kim Jong Un Menyebut Joe Biden Sebagai Pria Tua Pikun

Kim Yo Jong, adik dari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang mengancam akan memusnahkan rezim yang melancarkan serangan nuklir ke Korea Selatan (Korsel). Kim Yo Jong menyebut pernyataan itu tidak masuk akal dan datang dari orang yang pikun. Dilansir The Guardian, Minggu (30/4/2023), pernyataan Kim Yo Jong itu muncul usai Biden bertemu dengan Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol pada Rabu (26/4). Usai pertemuan itu, Biden mengatakan bahwa setiap serangan nuklir Korea Utara terhadap AS atau sekutunya akan menyebabkan berakhirnya rezim apa pun yang mengambil tindakan tersebut.

Menanggapi pernyataan itu, Kim Yo Jong lantas menyebut Biden pikun dan tidak kompeten. Menurutnya, pernyataan yang dilontarkan Biden tidak masuk akal. “Ini dapat dianggap sebagai pernyataan yang tidak masuk akal dari orang yang pikun, yang sama sekali tidak kompeten untuk bertanggung jawab atas keamanan dan masa depan AS, seorang lelaki tua tanpa masa depan, karena terlalu berat baginya untuk mengabdi dalam dua tahun sisa masa jabatannya,” kata Kim, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.

Sebelumnya, Kim Yo Jong juga melontarkan peringatannya atas kesepakatan AS dan Korsel untuk memperkuat komitmen pertahanan dalam menghadapi ancaman Pyongyang. Kim Yo Jong menilai hal itu akan memicu ‘bahaya yang lebih serius’. “Semakin banyak musuh yang mati-matian menggelar latihan perang nuklir, dan semakin banyak aset nuklir yang mereka kerahkan ke sekitar Semenanjung Korea, akan semakin kuat kami mempraktikkan hak untuk mempertahankan diri,” tegas Kim Yo Jong seperti dilansir Korean Central News Agency (KCNA).

Kim Yo Jong, yang merupakan salah satu pejabat tinggi kebijakan luar negeri saudara laki-lakinya, mengatakan bahwa pertemuan AS dan Korsel tersebut semakin memperkuat keyakinan Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya. Dia mengatakan akan sangat penting bagi Korea Utara untuk menyempurnakan “misi kedua dari pencegah perang nuklir”. “Semakin banyak musuh mati-matian dalam melakukan latihan perang nuklir, dan semakin banyak aset nuklir yang mereka gunakan di sekitar Semenanjung Korea, semakin kuat hak kami untuk membela diri,” ujar Kim Yo Jong.

Baca Juga:  Seluruh Jet Tempur MiG-29 Milik Polandia Siap Dikirim Ke Ukraina

Diberitakan sebelumnya, Yoon dan Biden, pada Rabu (26/4) waktu setempat, merilis kesepakatan yang disebut ‘Deklarasi Washington’ yang isinya memperkuat payung nuklir AS atas Korsel. Kesepakatan itu dicapai saat Seoul semakin mengkhawatirkan postur agresif Pyongyang. Dituturkan seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya kepada AFP bahwa kesepakatan itu akan mencakup ‘pengerahan aset-aset strategis secara rutin’, termasuk kunjungan pertama ke pelabuhan Korsel oleh sebuah kapal selam balistik nuklir dalam beberapa dekade terakhir.