Internasional

Rusia Telah Mengirim Serangan Balik Usai Ukraina Menggempur Wilayahnya

Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran di ibu kota Ukraina, Kyiv. Serangan itu sebagai pembalasan atas kekalahan Ukraina. AFP melaporkan, pada Minggu (28/5/2023), Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, satu orang tewas dalam serangan itu. Seorang pria tewas setelah drone jatuh di dekat pom bensin. Selain itu, seorang wanita terluka.

“Seorang wanita berusia 35 tahun di rumah sakit, seorang pria berusia 41 tahun meninggal,” kata walikota dan mantan petinju itu di Telegram, melaporkan bahwa puing-puing pesawat tak berawak jatuh di dekat sebuah pompa bensin. Klitschko mengatakan pertahanan udara Kyiv menembak jatuh “lebih dari 20 drone” yang menuju ke kota dan meminta penduduk untuk tinggal di tempat perlindungan.

“Tinggallah di tempat penampungan. Serangannya sangat besar! ” dia berkata. Kebakaran juga terjadi di sebuah kantor di distrik Holosiivskyi. Sekadar informasi, militer Rusia menargetkan kiv selama bulan Mei.

Kepala pemerintah daerah dan tentara setempat, Serhii Popko, mengatakan telah terjadi 13 serangan dalam sebulan terakhir. Dalam beberapa pekan terakhir, laporan serangan drone di Rusia meningkat, sebagian besar di wilayah perbatasan dengan Ukraina. Sebelumnya, serangan Rusia menghantam sebuah rumah sakit di timur kota Dnipro. Setidaknya dua orang tewas dan banyak lainnya, termasuk anak-anak, terluka.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/5/2023), rekaman video yang beredar menunjukkan sebuah bangunan rusak dengan asap mengepul ke udara dan petugas penyelamat menyaksikan. Sebagian besar lantai paling atas dari bangunan tiga lantai itu rusak parah. Mayat ditemukan tergeletak di jalan terdekat. Presiden Volodymyr Zelensky mengutuk serangan udara Rusia sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Serangan rudal (Rusia) lainnya, kejahatan terhadap kemanusiaan lainnya,” kata Zelensky dalam sebuah pernyataan melalui Twitter. Dia juga mengatakan bahwa klinik kesehatan mental dan klinik hewan terkena. “Hanya negara jahat yang bisa menyerang rumah sakit. Tidak ada tujuan militer dalam hal ini. Ini murni musik Rusia,” kata Zelensky.

Baca Juga:  Heboh Seorang Pria Berpisau Ditahan Akibat Menikam Para Anak Sekolah Di Prancis