Internasional

Proses Evakuasi Korban Bendungan Jebol Terganggu Akibat Ukraina-Rusia Saling Tuding

Ukraina dan Rusia kembali terlibat saling tuduh, kali ini tentang evakuasi korban bendungan Nova Kakhovka di kota Kherson. Rusia dan Ukraina saling tuduh menembakkan rudal ketika kekerasan berlanjut di wilayah Kherson Ukraina selatan setelah runtuhnya bendungan Nova Kakhovka. Seperti diketahui, wilayah Kherson yang terletak di selatan Ukraina terkena dampak banjir akibat rusaknya waduk Nova Kakhovka. Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan bahwa tentara Rusia menembaki pusat evakuasi di kota Kherson. Kementerian itu mengatakan tiga orang terluka dalam ledakan itu, termasuk seorang wanita sipil, seorang petugas polisi dan seorang anggota tim penyelamat. Mereka semua mendapat bantuan yang mereka butuhkan. Penembakan dimulai saat evakuasi warga yang kebanjiran keluar dari rumahnya,” bunyi pesan tersebut dalam pesan Telegram, Kamis (8/6/2023) dilansir Bengkelsastra.

“Rusia memiliki orang-orang yang bermasalah di wilayah pendudukan Kherson. Itu terus mencegah Ukraina menyelamatkan apa yang paling berharga: nyawa manusia,” tambahnya. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa tentara Rusia telah menembak seorang pekerja penyelamat Ukraina setelah mengunjungi wilayah tersebut pada Kamis. “Ketika tentara kami mencoba mengevakuasi mereka (warga), para penyerang menembak mereka dari jauh,” katanya kepada penyiar Jerman Bild. Seorang sukarelawan yang terlibat dalam operasi penyelamatan di Kherson mengatakan kepada Bengkelsastra bahwa para penyelamat bertemu dengan tembakan Rusia, sementara tentara regional Ukraina di Kherson mengatakan Rusia menembak dari daerah yang masih berada di bawah kendalinya. Sementara itu, Kremlin mengatakan pekerja bantuan banjir di wilayah Kherson yang direbut mendapat kecaman dari Ukraina.

Warga Ukraina menyerang sebagian wilayah Kherson ketika petugas penyelamat berusaha membantu orang-orang di daerah banjir setelah bendungan Nova Kakhovka runtuh, kata para pejabat Rusia. Berbicara pada konferensi pers, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov terus memuji tim penyelamat regional Rusia, yang menurutnya bekerja di bawah naungan penembakan Ukraina. “Dan itu membuat (penyelamatan) bekerja lebih sulit,” kata Peskov. Ditanya apakah Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk mengunjungi kota-kota yang terkena dampak banjir, Peskov mengatakan dia tidak memiliki rencana seperti itu.

Baca Juga:  Rusia Menembakan Rudal Ke Ukraina Menyebabkan Korban Jiwa 26 Orang