Kondisi Balawisata Pangandaran

Apakah ada yang memperhatikan kita tentang jiwanya?” ucapnya.Sampai sekarang terbukti, ada dua anggota personel Balawista yang meninggal dunia dan tidak ada perhatian dari Pemda Pangandaran.

“Meskipun memang, meninggal tidak dalam bertugas. Padahal, itu untuk individu personel Balawista,” katanya.

Selain itu, kondisi fasilitas seperti kendaraan untuk alat transportasi untuk upaya pengamanan bisa dibilang tidak ada.

“Itu dibuktikan setiap hari, kita berjalan kaki untuk melakukan tugas seperti menempatkan pos pengamanan dan juga berpatroli,” ucap Liyano.

Adapun kendaraan roda dua, itu untuk bertugas di Pangandaran Sunset atau sekitar Pos 5 Pantai Barat Pangandaran sampai Karang Tirta.

“Kadang, BBM untuk kendaraan saja tidak ada. Koordinat lapangan Balawista Pangandaran, Liyano mengeluhkan kondisi personel Balawista Pangandaran yang selama dua bulan ini belum menerima honor.

“Padahal, tugas pokok kita sebagai petugas pantai yaitu mengamankan dan membuat nyaman wisatawan saat berwisata khususnya di pantai Pangandaran,” ujar Liyano melalui WhatsApp, Selasa (4/7/2023) sore.

Sesuai keinginan pemerintah agar Zero accident yang tentu Balawista Pangandaran harus berbuat profesional dalam upaya Zero accident seperti yang sudah dilaksanakan.

Dan sampai saat ini, pihaknya juga mencoba agar menjadi Zero accident dengan keterbatasan yang ada.

“Namun, di sisi lain, kita membutuhkan perhatian pemerintah daerah terkait hak kita yang selama ini mengalami keterlambatan (honor 2 bulan belum dibayar). Tentunya, hal seperti itu menjadi catatan Pemda Pangandaran,” kata Liyano.

Kami terpaksa harus mengeluarkan uang saku pribadi untuk hal-hal yang sifatnya membantu Pemda dalam pengamanan pantai,” ujarnya.

Kemudian mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga menginginkan ada asuransi jiwa yang memang sampai ini tidak ada asuransi untuk personal Balawista.

“Apakah ada, Pemda yang memikirkan tentang keselamatan kita jika melakukan langkah-langkah untuk penyelamatan wisatawan.