Teknologi

Elon Musk Mendadak Beli GPU Banyak Untuk AI Twitter

Twitter dilaporkan membuat proyek kecerdasan buatan internal. Proyek ini ada setelah sekitar sebulan Elon Musk mempekerjakan beberapa mantan peneliti dari DeepMind. Menurut Business Insider, Musk baru-baru ini membeli 10.000 GPU untuk digunakan di salah satu dari dua pusat data perusahaan yang tersisa.

Sebuah sumber menyebut bahwa pembelian itu merupakan komitmen Musk untuk proyek kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) Twitter. Terutama mengingat fakta hanya sedikit alasan bagi Twitter untuk menghabiskan banyak uang memborong kartu grafis jika tidak ada rencana menggunakannya untuk membangun pekerjaan AI, demikian dikutip dari Engadget, Rabu (12/4/2023).

Proyek ini dilaporkan melibatkan pembuatan AI generatif yang akan dilatih oleh perusahaan dengan datanya Twitter yang sangat besar. Tidak jelas bagaimana Twitter akan memanfaatkan teknologi tersebut. Namun orang yang paham tentang AI generatif mengatakan teknologi itu dapat menambah fungsionalitas pencarian platform atau membantu perusahaan dalam membangun kembali bisnis periklanannya.

Belum jelas memang alasan Musk untuk membangun AI di Twitter, namun yang menjadi aneh karena Musk menjadi salah satu kritikus vokal OpenAI, perusahaan pemilik chatbot terkenal ChatGPT. Untuk diketahui, OpenAI merupakan organisasi penelitian kecerdasan buatan yang Musk dirikan bersama dengan rekannya yang lain pada tahun 2015. laba.

Namun, laporan terbaru dari Semafor menunjukkan perseteruan Musk dengan OpenAI lebih bersifat pribadi. Pada tahun 2018, Musk dilaporkan memberi tahu Sam Altman, salah satu rekan pendirinya di OpenAI, lab tersebut tertinggal terlalu jauh di belakang Google. Musk kemudian menyarankan agar dia menjadi orang yang menjalankan perusahaan, sebuah proposal yang ditolak oleh Altman dan pendiri OpenAI lainnya.

Perebutan kekuasaan menyebabkan kepergian Musk dari OpenAI, meskipun secara terbuka kedua belah pihak mempertahankan Musk pergi karena konflik kepentingan yang melibatkan Tesla. Saat itu, OpenAI mengatakan miliarder itu akan terus mendanai penelitiannya. Namun, menurut Semafor, pembayaran Musk berhenti setelah kepergiannya dari perusahaan.

Baca Juga:  Elon Musk Mengatakan Akan Segera Membangun Pabrik Mobil Tesla Di India