Teknologi

Apple Watch Dapat Memprediksi Rasa Sakit Pasien Dengan Perangkat Wearable

Sebuah studi baru menggunakan Apple Watch memunculkan sebuah harapan bahwa perangkat wearable ini bisa menjadi metode yang layak dan murah untuk membantu memprediksi rasa nyeri terkait penyakit Sickle Cell atau Anemia Sel Sabit. Anemia sel sabit adalah kelainan genetik yang menyebabkan bentuk sel darah merah menjadi tidak normal. Para peneliti di Duke University, Northwestern University, dan lainnya belum lama ini menerbitkan studi baru yang menunjukkan Apple Watch sebagai metode yang layak untuk memprediksi krisis vaso-oklusif, atau VOC.

VOC adalah fase nyeri hebat di mana sel darah merah sabit menghalangi sirkulasi di pembuluh darah pasien. VOC adalah alasan umum orang dengan penyakit sel sabit dirawat di rumah sakit. VOC seringkali berulang dan tidak dapat diprediksi, berpotensi menyebabkan kerusakan organ. Pasien dirawat dengan kombinasi obat nyeri dan rehidrasi garam.

Namun, para peneliti berpendapat bahwa pengumpulan data dan kemampuan pembelajaran mesin yang unik dari Apple Watch dapat digunakan untuk membantu memprediksi VOC, yang memungkinkan pasien mendapatkan perawatan sebelum rasa sakit yang parah muncul.

Dilansir Bengkelsastra dari Apple Insider, studi tersebut yang ditemukan oleh My Healthy Apple berfokus pada pasien sel sabit dari Duke University SCD Day Hospital yang berusia 18 tahun ke atas.

Selama penelitian antara Juli hingga September 2021, pasien memakai Apple Watch Series 3 yang memungkinkan peneliti mengumpulkan 15.683 poin data. Poin data ini kemudian dianalisis dengan berbagai model pembelajaran mesin. Model yang paling sukses dapat memprediksi skor nyeri dengan akurasi 84,5%.

Studi lain baru-baru ini oleh Rumah Sakit Brigham menunjukkan bahwa hanya 31% orang yang berhasil mencapai tujuh jam atau lebih tidur per malam, minimum yang direkomendasikan oleh American Heart Association.

Baca Juga:  Nothing Ear (2) Resmi Dirilis Dengan Fitur Baru Di Indonesia

Sebuah studi yang dilakukan selama tujuh tahun bertujuan untuk menentukan apakah mungkin untuk mengurangi penggunaan pengencer darah mahal yang digunakan untuk mencegah stroke dari fibrilasi atrium. Para peneliti menggunakan Apple Watch karena memiliki EKG dan beberapa notifikasi terkait jantung, termasuk mendeteksi ritme jantung yang tidak teratur.