Patahan San Andreas Dapat Menyebabkan Gempa Bumi Besar

Sebagian dari kita pasti pernah mendengar terkait patahan San Andreas yang membelah California, Amerika Serikat. Ilmuwan menganalisis patahan ini dapat menghasilkan gempa bumi yang sangat besar dan berbahaya. Mengutip dari laman Britannica, patahan San Andreas merupakan retakan besar di kerak bumi yang terletak di ujung barat laut Amerika Utara. Diketahui, retakan ini membentang sejauh 1.300 km dari ujung Utara Teluk California melalui California Barat, Amerika Serikat dan menuju ke Samudra Pasifik di dekat San Francisco.

Gerakan tektonik yang terjadi di sepanjang patahan ini kerap dikaitkan dengan gempa bumi besar yang terjadi di permukaannya. Gempa yang dihasilkan oleh patahan ini adalah gempa hebat di San Francisco pada tahun 1906, gempa pada tahun 1989 dan gempa bumi kuat yang merusak pinggiran kota Los Angeles dan Northridge pada tahun 1994. Menurut teori tektonik lempeng diketahui bahwa patahan San Andreas mewakili batas transformasi (strike slip) antara dua lempeng besar di kerak bumi. Kedua lempeng tersebut adalah lempeng di bagian selatan dan barat Pasifik Utara serta bagian utara dan timur dari Amerika Utara.

Diketahui lempeng Pasifik Utara meluncur secara lateral melewati lempeng Amerika Utara ke arah utara. Oleh sebab letaknya yang berada di antara dua lempeng, patahan San Andreas diklasifikasikan menjadi patahan strike slip. Sedari awal abad ke-20 diketahui pergerakan tahunan lempeng mencapai 4 sampai dengan 6 cm. Kendati demikian pergerakan lempeng satu sama lain sekitar 1 cm per tahun selama waktu geologi. Diketahui selama gempa tahun 1906, bagian atas dari patahan bergerak sejauh 6,4 meter.

Bagian-Bagian Patahan San Andreas

Mengutip dari Live Science, patahan San Andreas terdiri atas tiga bagian. Bagian patahan yang paling selatan bergerak mulai dari Laut Salton menuju ke Parkfield dan California. Ternyata bagian ini memiliki kapasitas untuk menghasilkan gempa bumi besar. Gempa yang disebabkan oleh bagian ini terjadi pada tahun 1857, yaitu gempa bumi Fort Tejon dengan magnitudo 7,9. Ternyata gempa ini menyebabkan patahan bergeser sampai dengan 9 meter.

Baca Juga:  3 Orang Tewas Akibat Serangan Dari Pesawat Tak Berawak Turki Di Suriah

Bagian utara dari patahan bergerak mulai dari kota Hollister yang kemudian melalui Bay Area dan menuju ke Cape Mendocino, California. Patahan bagian ini paling terkenal karena menyebabkan gempa bumi hebat di San Francisco pada 1906 dengan perkiraan magnitudo 7,9. Uniknya, bagian tengah patahan San Andreas yang terletak di antara Parkfield dan Hollister tidak menghasilkan gempa bumi yang tercatat lebih besar dari 6 magnitudo.

Geosains telah menggali patahan dan mencari tanda-tanda bentuk lapisan sedimen gempa bumi zaman dahulu namun mereka tidak menemukan gempa bumi besar dalam 2.000 tahun terakhir yang terjadi pada area ini. Genevieve Coffey yang merupakan geologis gempa bumi di GNS Science di New Zealand mengungkapkan bahwa meskipun bagian tengah patahan San Andreas tidak menghasilkan gempa bumi tetapi bagian ini dapat berfungsi menjadi saluran gempa bumi yang berasal dari patahan bagian utara dan bagian selatan.

Ancaman Patahan San Andreas

Dituliskan dalam laman IFL Science, Direktur Pusat Gempa Bumi California Selatan, Thomas Jordan pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa patahan San Andreas tampaknya berada dalam keadaan kritis dan memungkinkan untuk menghasilkan gempa bumi besar. Hal tersebut disebabkan karena bagian selatan dari lempengan San Andreas tidak melakukan pelepasan tekanan besar-besarannya sejak tahun 1857.

Padahal patahan yang merupakan perbatasan antara dua lempeng pasti menyimpan tekanan yang terus meningkat dari kedua lempeng tersebut. Prediksi akan besarnya gempa tersebut adalah terjadi dengan kekuatan maksimum sekitar M 8.0 di sepanjang sistem patahan San Andreas dengan perkiraan probabilitas 7% bahwa peristiwa tersebut dapat terjadi di selatan California selama 30 tahun ke depan.

Selama periode yang sama dimungkinkan 75% gempa terjadi dengan M 7.0. Diketahui bahwa energi yang dilepaskan oleh M 7.0, 8.0 dan 9.0 sangat berbeda. Peristiwa dengan M 9.0 melepaskan energi 32 kali lebih besar dari M 8.0 dan 1.000 kali lebih besar daripada M 7.0. Kendati demikian gempa dengan M 7.0 dan M 8.0 pun telah menghasilkan kerusakan yang cukup besar. Meskipun bangunan di California sudah dirancang untuk melindunginya dari gempa seismik tetapi tetap terdapat risiko kerusakan dan tidak 100% aman.

Baca Juga:  Sebuah Pesawat Mendarat Darurat, Sebab Ular Kobra Merayap Di Kokpit

Tinggalkan Balasan