Internasional

Militer Israel Tembakan Bom Di Lokasi Pasukan Suriah Bersembunyi Dekat Dataran Tinggi Golan

Militer Israel menyerang lokasi keberadaan Tentara Pembebasan Suriah untuk Golan yang berada di dekat Dataran Tinggi Golan, area dikuasai Israel, pada Senin (24/4). Dilansir AFP, Senin (24/4), The Syrian Observatory for Human Rights menjelaskan militer Israel membombardir sebuah wilayah di pinggiran kota Quneitra, pusat sengketa Suriah-Israel di Dataran Tinggi Golan. Kota tersebut juga merupakan basis pasukan Tentara Pembebasan Suriah untuk Golan.

Menurut laporan media setempat, tidak ada korban jiwa dari penyerangan ke kelompok terkait Hezbollah dan pro-Iran tersebut. Serangan dilaporkan untuk membendung agresi terhadap pasukan Israel. Menurut AFP, serangan tersebut tidak diberitakan media pemerintah Suriah. Namun laporan ini dibuat oleh dua outlet media lokal yang berafiliasi secara tidak langsung dengan pemerintah Suriah. Berdasarkan laporan tersebut, tentara Israel ditargetkan melakukan penyerangan secara intens di pinggiran Quneitra.

The Syrian Observatory for Human Rights menyatakan tentara Israel telah melakukan pengeboman secara masif sejak 18 April lalu. Mereka ditempatkan untuk menargetkan kelompok pasukan besutan Iran. Selain kekerasan semakin meningkat di wilayah tersebut, Israel juga sempat melancarkan serangan ke Suriah pada awal April lalu. Israel melancarkan serangan ke Suriah setelah beberapa roket ditembakkan pihak Suriah dan mendarat di wilayah Dataran Tinggi Golan.

Militer Israel melaporkan tiga roket ditembakkan dari Suriah pada Sabtu (8/4) malam usai rentetan serangan terjadi di Tel Aviv beberapa waktu terakhir. Tak lama setelahnya, Israel menyerang balik Suriah menggunakan pesawat nirawak atau drone. Aksi saling balas ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan usai polisi Israel menyerang Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Rabu (5/4) lalu. Serangan ini dilakukan pada dua kesempatan terpisah di hari yang sama. Sementara itu, Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah seluas 1.200 kilometer persegi yang kini dikuasai tentara Israel dan berbatasan dengan Lebanon.

Baca Juga:  Warganya Enggan Bermesraan, Jepang Dihantui Resesi Seks

Wilayah ini direbut dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967. Selama lebih dari satu dekade perang saudara di Suriah, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara di wilayah tersebut. Selain itu Israel juga menargetkan pasukan Suriah yang disokong Iran serta pejuang Hezbollah Lebanon. Meskipun Israel jarang mengomentari serangan yang dilakukannya di Suriah, Israel telah berulang kali mengatakan tidak akan membiarkan Iran memperluas jejaknya di wilayah tersebut.

Di sisi lain, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengancam bakal meratakan Kota Tel Aviv dan Haifa untuk merespons pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut Iran seperti Nazi Jerman versi modern. “Musuh, khususnya rezim Zionis, telah menerima pesan bahwa setiap tindakan kecil terhadap negara [kami] akan menimbulkan jawaban keras dari angkatan bersenjata, yang akan menyertai penghancuran Haifa dan Tel Aviv,” kata Raisi seperti dikutip The Times of Israel, Selasa (18/4).