bengkelsastra.com – Para peneliti menemukan fosil amber dari Myanmar yang mengandung jamur mikroskopis luar biasa. Fosil ini berasal dari sekitar 100 juta tahun lalu, saat dinosaurus masih menguasai Bumi. Penemuan ini mengejutkan komunitas ilmiah karena jamur tersebut memiliki kemiripan mencolok dengan jamur Ophiocordyceps, yang menjadi inspirasi utama dalam serial “The Last of Us”.
Kemiripan dengan Jamur Parasit Modern
Jamur dalam fosil itu menampilkan struktur yang menyerupai tubuh buah Ophiocordyceps. Para ilmuwan mencatat bahwa jamur tersebut tumbuh dari tubuh serangga yang terperangkap dalam getah pohon. Hal ini menunjukkan pola infeksi yang mirip dengan jamur parasit modern yang menyerang serangga dan mengendalikan perilakunya. Bukti ini memperkuat dugaan bahwa jamur jenis ini sudah berevolusi sejak zaman Kapur dan mungkin telah hidup berdampingan dengan dinosaurus.
Kehidupan Kompleks dalam Ekosistem Prasejarah
Penemuan ini mengungkap sisi lain dari ekosistem prasejarah. Fosil amber tidak hanya menangkap bentuk fisik serangga dan jamur, tetapi juga interaksi di antara keduanya. Para ahli paleontologi menyimpulkan bahwa jamur ini berperan penting dalam mengatur populasi serangga pada masa itu. Dengan memanfaatkan tubuh serangga sebagai inang, jamur menciptakan dinamika ekologis yang kompleks, mirip dengan proses yang terjadi di hutan hujan tropis saat ini.
Dampak Penemuan terhadap Ilmu Pengetahuan
Penemuan jamur purba ini membuka wawasan baru tentang evolusi organisme parasit. Para ilmuwan dari Chinese Academy of Sciences dan University of Kansas mengungkap bahwa jamur ini memberikan bukti konkret bahwa infeksi parasitik sudah berlangsung sejak jutaan tahun lalu. Mereka berencana meneliti lebih lanjut fosil-fosil amber lain untuk menemukan jejak evolusi lanjutan dari spesies ini.
Inspirasi dari Fiksi Ilmiah menjadi Fakta Sains
Serial “The Last of Us” mempopulerkan ide jamur yang mengendalikan manusia, namun penemuan ini menunjukkan bahwa konsep tersebut berakar pada fenomena alam yang nyata. Walaupun Ophiocordyceps tidak menular ke manusia, kemampuannya mengontrol perilaku serangga membuktikan kecanggihan adaptasi jamur tersebut. Fakta bahwa bentuk awal jamur ini sudah muncul sejak zaman dinosaurus membuat sains semakin mendekati cerita fiksi.
Fosil sebagai Jendela Masa Lalu
Fosil amber selalu menjadi sumber informasi penting bagi ilmuwan. Kali ini, potongan kecil getah pohon membekukan momen evolusi yang berusia ratusan juta tahun. Dengan temuan ini, para peneliti menguatkan teori bahwa kehidupan parasitik telah ada jauh sebelum munculnya manusia. Jamur yang mirip dengan Ophiocordyceps hidup berdampingan dengan dinosaurus dan membentuk bagian penting dari jaring kehidupan masa lampau.