Insiden Penembakan Di Pemukiman Ilegal Israel Menyebabkan 2 Warga Tewas

Dua warga Israel tewas dalam insiden penembakan di Tepi Barat pada Jumat (7/4). Kejadian ini berselang beberapa jam setelah Israel membombardir Gaza dan Libanon menyusul insiden di Masjid Al-Aqsa. Insiden itu terjadi di Kota Efrat, sebuah pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Wali Kota Oded Revivi membenarkan dua orang tewas berstatus dua orang saudara perempuan.

“Sementara ibu mereka terluka parah,” kata Revivi dikutip AFP. Tentara mengatakan tiga orang itu ditembaki di dalam mobil ketika mereka melewati persimpangan Hamra yang terletak di bagian utara Lembah Yordan. Merespons insiden ini, tentara Israel telah melancarkan perburuan terhadap para pelaku penembakan.

Serangan itu terjadi setelah tentara Israel melakukan serangan udara dan pengeboman artileri sebagai tanggapan atas tembakan roket dari Jalur Gaza dan Libanon. Tentara Israel mengatakan lebih dari 30 roket telah ditembakkan oleh militan Palestina dari Libanon. “Menyerang sasaran, termasuk infrastruktur teror, milik organisasi teroris Hamas di Libanon selatan,” kata pihak militer.

Dilansir Reuters, Israel kini memperkuat pasukannya di dekat perbatasannya usai meletusnya kekerasan perbatasan dan penggerebekan yang dilakukan polisi di Masjid Al-Aqsa. Meski begitu, tidak ada cidera serius dilaporkan di sepanjang perbatasan meski militan menembakkan roket dari Libanon dan Gaza selama beberapa hari terakhir dan militer Israel membalas dengan serangan udara.

“Tidak ada yang menginginkan eskalasi sekarang,” kata seorang juru bicara militer Israel. “Ketenangan akan dijawab dengan ketenangan, pada tahap ini saya pikir, setidaknya dalam beberapa jam mendatang,” tambahnya. Seorang pejabat dari kelompok militan Palestina mengatakan kepada Reuters mereka siap tetap tenang jika Israel melakukan hal yang sama.

Baca Juga:  Secara Tidak Sengaja Jet Tempur Su-34 Rusia Jatuhkan Bom Di Wilayahnya Sendiri

Tinggalkan Balasan