BENGKELSASTRA.COM – Hubungan Indonesia dan Uni Eropa telah lama didasarkan pada semangat kerja sama dan prinsip saling menghormati. Sejak penandatanganan Partnership and Cooperation Agreement (PCA) pada tahun 2009 dan diberlakukannya pada 2014, hubungan kedua pihak semakin intensif. Uni Eropa menjadi salah satu mitra dagang dan investasi terbesar Indonesia, sementara Indonesia merupakan negara penting di kawasan Asia Tenggara yang memiliki peran strategis dalam geopolitik regional.
Fokus Dialog Bilateral 2025
Dialog bilateral Indonesia-Uni Eropa tahun 2025 difokuskan pada beberapa isu prioritas yang mencerminkan dinamika global dan kepentingan strategis kedua pihak:
- Perdagangan dan Investasi
Salah satu topik utama adalah kelanjutan negosiasi Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang bertujuan untuk meningkatkan akses pasar, mengurangi hambatan perdagangan, dan memperluas kerja sama ekonomi. Kedua pihak sepakat bahwa percepatan penyelesaian IEU-CEPA akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi pelaku usaha dan masyarakat. - Isu Kelestarian dan Perubahan Iklim
Dialog juga membahas isu lingkungan, khususnya terkait kebijakan Uni Eropa tentang Deforestation Regulation yang berdampak pada ekspor komoditas Indonesia seperti minyak sawit dan kayu. - Kerja Sama Digital dan Inovasi
Mengingat pesatnya transformasi digital global, kedua pihak membahas peluang kerja sama di bidang teknologi, keamanan siber, dan ekonomi digital. - Demokrasi, HAM, dan Tata Kelola Pemerintahan
Seperti dalam pertemuan sebelumnya, Uni Eropa tetap menyoroti isu hak asasi manusia dan demokrasi sebagai bagian dari dialog. - Keamanan Maritim dan Stabilitas Kawasan
Kawasan Indo-Pasifik menjadi perhatian bersama dalam dialog ini. Uni Eropa mendukung visi Indonesia tentang Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan inklusif. Kedua pihak menjajaki kerja sama lebih erat dalam isu keamanan maritim, pertukaran informasi intelijen, serta penanggulangan kejahatan lintas negara.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Di antaranya adalah perbedaan pandangan dalam beberapa kebijakan, seperti isu lingkungan dan ketenagakerjaan, serta hambatan dalam penyelesaian IEU-CEPA. Namun, dengan semangat keterbukaan dan komitmen terhadap dialog yang setara, kedua pihak optimis dapat menemukan titik temu yang menguntungkan.
Penutup
Bagi Indonesia, kemitraan dengan Uni Eropa bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga sarana untuk memperkuat posisi strategis di tingkat global. Bagi Uni Eropa, Indonesia merupakan mitra kunci yang dapat memperluas jangkauan diplomatik dan memperkuat pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik.