bengkelsastra.com – Setelah AS meluncurkan serangan rudal ke Iran, para pejabat tinggi FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) langsung menggelar panggilan darurat. Mereka berbicara dengan para gubernur dan pejabat penegak hukum dari seluruh negara bagian untuk membahas kondisi keamanan yang kian rawan.
FBI menyatakan akan meningkatkan kesiagaan. Mereka mengaktifkan lebih banyak personel di kantor dan memperluas pemantauan terhadap sumber-sumber intelijen. Meski belum ada ancaman spesifik, FBI menilai situasi ini memerlukan kewaspadaan penuh.
Ancaman Siber dan Komunitas Yahudi Jadi Fokus
Dalam diskusi, FBI meminta para gubernur untuk waspada terhadap lonjakan serangan siber dan potensi kekerasan, khususnya terhadap komunitas Yahudi dan institusi yang berkaitan dengan Israel. Mereka juga mendorong koordinasi aktif dengan lembaga negara bagian, mitra infrastruktur, dan komunitas lokal yang berisiko.
Organisasi Secure Community Network (SCN) ikut hadir dalam sesi bersama aparat hukum. CEO SCN, Michael Masters, melaporkan bahwa hanya beberapa jam setelah serangan diluncurkan, mereka menemukan lebih dari 1.600 unggahan bernada kekerasan terhadap komunitas Yahudi di media sosial. Jumlah itu terus bertambah.
“Garis Merah” Iran Disebut Telah Dilanggar
Masters menyatakan, langkah militer AS membuka babak baru. Ia percaya, komunitas Yahudi di AS kini berada dalam tingkat ancaman yang lebih tinggi. Menurutnya, berdasarkan analisis intelijen sebelumnya, Iran tidak akan menyerang AS kecuali jika merasa “garis merah” mereka dilanggar. Serangan kali ini dianggap telah melewati batas itu.
DHS: Situasi AS Masih Dalam Pantauan Ketat
Jim Dunlap dari DHS mengakui bahwa kondisi ancaman di dalam negeri kini meningkat. Meski belum ada seruan langsung dari Iran untuk menyerang AS, DHS tetap memantau situasi dengan cermat. Ia juga menyebut, gangguan hukum baru-baru ini di AS kemungkinan dapat menghambat Iran dalam melancarkan aksi balasan dalam waktu dekat. Sayangnya, ia tidak menyebutkan rincian gangguan tersebut.
Imbauan untuk Warga dan Gubernur
Departemen Keamanan Dalam Negeri telah merilis buletin publik. Mereka meminta warga segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan. DHS juga mengingatkan potensi serangan dalam bentuk siber, kekerasan, maupun aksi antisemitisme.
Tidak semua gubernur bisa hadir langsung dalam konferensi tersebut. Beberapa hanya mengirimkan staf mereka. Namun, FBI menekankan pentingnya seluruh negara bagian untuk siaga dan menjalin komunikasi dengan lembaga yang rentan.
Judul 2:
FBI Minta Negara Bagian Perketat Keamanan Hadapi Potensi Serangan Balasan
Situasi global yang tegang menuntut kewaspadaan penuh di dalam negeri. bengkelsastra.com akan terus mengikuti perkembangan isu keamanan nasional ini secara menyeluruh.