Teknologi

ChatGPT Menjadi Ancaman Bagi Bumi Yang Membuat Para Ahli Ketakutan

Artificial Intelligence (AI) dapat berdampak buruk jika lebih pintar daripada manusia. Hal tersebut bahkan bisa mengancam kehidupan manusia di Bumi. Kekhawatiran ini diungkapkan oleh pakar AI, Eliezer Yudkowsky. Dalam tulisannya belum lama ini, dia mendukung para inovator teknologi termasuk Elon Musk soal jeda penelitian AI selama enam bulan.

Namun dia mengingatkan masalah tersebut bukan hanya terkait persaingan manusia, merujuk pada surat terbuka. “Banyak peneliti mendalami masalah ini, termasuk saya, berharap bahwa hasil yang paling mingkin dari membangun AI yang sangat cerdas dalam situasi apapun yang jauh seperti sekarang adalah tiap orang di Bumi akan mati,” ungkapnya dikutip dari NY Post, Jumat (31/3/2023).

Kekhawatirannya adalah saat AI tidak mematuhi penciptanya. Bahkan bisa jadi tidak peduli dengan nyawa manusia. “Visualisasikan seluruh peradaban alien, berpikir jutaan kali kecepatan manusia, awalnya terbatas pada komputer. Di dunia dari makhluk yang dipandang sangat bodoh dan lambat,” jelas Yudkowsky.

Soal jeda enam bulan, dia menyatakan bukan waktu yang cukup merencanakan menghadapi teknologi dengan perkembangan pesat. Menurutnya butuh waktu 60 tahun sejak diusulkan dan dipelajari hingga berkembang saat ini.

“Memecahkan masalah keamanan kecerdasan manusia super bisa memakan waktu setidaknya setengah dari waktu tersebut,” kata dia. Proposal Yudkowsky menginginkan adanya kerja sama internasional untuk menghentikan pengembangan AI yang kuat. Permintaan ini, menurutnya jauh lebih penting daripada mencegah adanya pertukaran nuklir.

Baca Juga:  Apple Tak Mampu Kalahkan ChatGPT Milik OpenAI