Teknologi

Teknologi AI Mengambil Pekerjaan Artis Dan Ilustrator Video Game Di China

Artificial Intelligence (AI) sudah mengambil pekerjaan dari artis dan ilustrator video game di Tiongkok. Banyak yang terancam karirnya. Amber Yu, salah satu ilustrator mengatakan jika dia bisa menghasilkan US$ 430-1.000 (Rp 6,4 juta-14,9 juta)untuk menggambar poster videogame. Tapi sejak perusahaan mengganti seniman manusia dengan AI yang lebih murah dan cepat, Yu hanya bekerja untuk melakukan perbaikan kecil dan mengedit gambar hasil AI.

Mengutip dari Futurism, Selasa (18/4/2023), Xu Yingying selaku ilustrator di studio seni game mengatakan jika AI berkembang jauh lebih cepat dibanding imajinasi ilustrator. Studio Xu tahun ini sudah memberhentikan 15 ilustrator dan berpotensi dua orang akan mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh 10 orang gara-gara AI. Goldman Sachs bulan lalu merilis memo yang mengangkat alis, dengan alasan AI berpotensi mengambil alih 150 juta pekerjaan. Sementara itu, hasil gambar yang dihasilkan program AI seperti Midjourney dan Stable Diffusion semakin baik dari sebelumnya.

Hal itu, memaksa ilustrator untuk beradaptasi dengan cara yang tidak mereka sukai. “Jika saya seorang seniman papan atas, saya akan memboikot perusahaan,” kata Yu, seorang ilustrator lepas. Pasar video game di Tiongkok mengalami masa sulit beberapa tahun ke belakang. Pembekuan lisensi pemerintah yang diterapkan tahun 2021 membuat ribuan perusahaan game bangkrut dan membuat krisis pekerjaan di seluruh industri.

Di lain sisi, beberapa pengembang game mengatakan jika mereka tidak sepenuhnya akan mengganti tenaga seniman manusia dengan AI. Teknologi itu memungkinkan mereka untuk memotong biaya setelah pembukaan lisensi. Tapi tentu saja ada harga yang harus dibayar. “Cara kami mencari nafkah tiba-tiba hancur,” ujar seorang seniman yang enggan disebutkan namanya.

Baca Juga:  Kota China Telah Menghancurkan 1 Miliar Data Pribadi Yang Dikumpulkan Untuk Pengendalian Covid