Nasional

Nasab Keturunan Nabi Muhammad Disebut Aneh Oleh Panji Gumilang

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang mengatakan, ajarannya tentang nasab atau garis keturunan Muhammad SAW merupakan satu identitas aneh. “Sekarang orang mendefinisikan anak-anak Nabi Muhammad. Aneh! Itu identitas aneh. Karena hidungnya mancung, dia terus mengatakan ‘saya habib,'” kata Panji Gumilang.

Terkait perkataannya itu, Panji juga membacakan Alquran dan Surat Al Ahzab ayat 40. Terkait ayat ini, Panji menganggap anak-anak Rasulullah SAW telah tiada. “Nabi Muhammad sudah memiliki ngendiqo ‘maa kaana muhammadun abaa ahadin min rjaalikum’. Muhammad qui, duduk bapak daripada kaum lelakimu, katanya

Panji menduga bahwa saat ini di Indonesia banyak orang yang mengaku sebagai anak Rasulullah SAW. Menurutnya, mereka yang mengaku sebagai anak Nabi SAW tidak memahami isi Alquran dengan baik. Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Rasulullah Jabar, Habib Quraisy Baharun pun menanggapi kontroversi mengenai silsilah habib di Indonesia yang disebut belum dipastikan tersambung hingga ke Rasulullah SAW.

Dalam salah satu ceramahnya yang disiarkan dari saluran YouTube Madrasah Rasulullah, Quraisy mengaku banyak yang memintanya untuk menyelesaikan perselisihan terkait silsilah habib ini. Dalam hal ini beliau mengajak semua orang untuk mengemukakan pendapatnya, namun menurutnya jangan memecah belah umat Islam dan orang bijak akan merugikan Rasulullah SAW.

“Yang berpendapat boleh saja berpendapat, tapi tidak perlu ada perpecahan di kalangan umat Islam, tapi bukan perpecahan di kalangan Ahlul ‘Ilmi. Bukan Habib yang terluka, tapi Nabi Muhammad SAW yang menyakiti Nabi Muhammad SAW. Coba buat semua orang memikirkan apa yang mereka katakan, apa tujuannya, apa manfaatnya,” kata Habib Quraisy seperti dikutip Minggu, 20 Juni 2023.

Quraisy mengatakan bahwa dalam hal ini dia mengikuti para ulama sebelumnya, tidak ada satupun yang meragukan silsilah Habib di Tanah Air. “Kesimpulannya adalah mengapa para ulama masa lalu tidak ragu (nasab habib di Indonesia)? Meskipun memiliki ilmu khusus, namun ilmu sejarahnya istimewa. (Pertimbangan) Kita semua dalam situasi yang rumit seperti hari ini,” pungkasnya.

Baca Juga:  WN Ukraina Kabur dari Invasi Rusia, 4 Negara ASEAN Bersedia Menampung