Nasional

Kemenkes Menghimbau Masyarakat Untuk Waspada Penularan Covid-19 Varian Baru

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk tetap berhati-hati dan menjaga jarak, sebab laju penularan virus corona atau Covid-19 dikhawatirkan melonjak saat libur Hari Raya Idul Fitri 2023. Kemenkes meminta agar masyarakat tetap menjalani protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak, hingga menjalani hidup sehat. Mengingat, adanya lonjakan kasus Covid-19 varian Arcturus dari India.

“Masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit (flu), orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan,” ungkap juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dikutip Selasa (25/4/2023). Syahril juga mengungkapkan, agar masyarakat tidak lupa menjaga kesehatan untuk mencegah kasus kembali naik.

Seperti diketahui, subvarian terbaru dari Covid-19, yakni Arcturus tengah menjadi kekhawatiran banyak otoritas kesehatan di dunia. Varian ini dilaporkan telah menjadi biang kerok lonjakan kasus Covid-19 di 29 negara, termasuk India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia. Arcturus merupakan nama lain dari subvarian XBB.1.19. Menurut WHO, XBB.1.16 merupakan rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75 dan berbagi mutasi dengan XBB.1.5.

Mutasi varian baru ini dikaitkan dengan tingkat penularan dan tingkat infeksi yang lebih tinggi. Namun, laporan sejauh ini tidak menunjukkan peningkatan rawat inap, masuk ICU, atau kematian Arcturus. Semua pasien dilaporkan mengalami gejala ringan. Pada dasarnya, gejala Covid-19 subvarian Omicron Arcturus mirip dengan subvarian sebelumnya.

Namun, dalam beberapa kasus ada gejala paling khas, yakni mata memerah, gatal, dan lengket. “Tapi tidak semua kasus (mengalami mata merah), sehingga itu jangan dijadikan patokan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril. Selain itu, gejala lainnya hampir mirip dengan varian Covid sebelumnya, termasuk batuk, demam, nyeri saat menelan, nyeri tenggorokan, sakit di seluruh badan, dan nafsu makan menurun.

Baca Juga:  Kekecewaan Keluarga Korban Palangka Raya Atas Hukuman Ringan Polisi Atas Kekerasan Seksual