Internasional

Izin Mendaki Gunung Everest Sudah Dikeluarkan Nepal Untuk Mencetak Rekor

Rekor baru tercipta untuk izin mendaki ke Gunung Everest yang dikeluarkan Nepal. Akan tetapi, hal ini justru bikin ngeri. Apa penyebabnya? Dikutip dari Bengkelsastra, Kamis (27/4/2023), Sebanyak 463 pendaki sudah mendapatkan izin untuk ekspedisi musim semi ini. Rinciannya adalah 367 pendaki pria dan 96 wanita dari 65 negara. Namun hal itu bikin para ahli khawatir dan merasa ngeri. Sebab akan ada kepadatan dan itu sangat berbahaya bila terjadi di area puncak.

Direktur Departemen Pariwisata Nepal Yubaraj Khatiwada mengatakan pendaki gunung dari Amerika dan China menempati urutan teratas. Musim semi adalah waktu terbaik untuk mendaki Gunung Everest. Ada pula beberapa pendaki mungkin mendaki di musim gugur namun kurang menguntungkan. Sebagian besar pendaki mencoba mendaki puncaknya pada Mei. Ada jeda waktu singkat, biasanya setelah pertengahan Mei, yakni di saat suhu lebih hangat dan angin di ketinggian tinggi yang dikenal sebagai aliran jet telah menjauh dari pegunungan.

Para pendaki, bersama anggota dan sherpa, akan menghabiskan hampir dua minggu mendaki ke base camp Everest, yang berada di ketinggian sekitar hampir 5.200 MDPL. Mereka kemudian akan menghabiskan waktu sekitar dua minggu untuk menyesuaikan diri dengan ketinggian dan menunggu kondisi cuaca yang baik sebelum melanjutkan selama empat hari lagi, mencapai kamp lain dan akhirnya naik ke puncak.

Sejumlah besar orang yang mencoba mencapai puncak dalam waktu singkat telah menyebabkan kemacetan lalu lintas di puncak di masa lalu. Karena, ada ratusan orang mengantre untuk mencapai puncak Everest. Sebuah foto yang diambil oleh pendaki Nirmal Purja menunjukkan jalur padat pendaki yang berkerumun di punggung bukit terbuka menuju puncak pada Mei 2019 dan viral. Dia mengatakan pada saat itu bahwa ada sekitar 320 orang dalam antrean ke atas di daerah yang dikenal sebagai zona kematian.

Baca Juga:  Yuan China Telah Menggantikan Dolar AS Di Rusia

Lebih dari 460 pendaki yang telah mendapat izin untuk mendaki musim semi ini akan ditemani oleh lebih dari 1.500 sherpa Nepal dan staf lainnya di base camp ke atas. Untuk menghindari kepadatan, pihak berwenang Nepal mengatakan mereka memasang lebih dari satu tali. “Geografinya tidak dapat kami ubah. tetapi kami berusaha mengelolanya dengan menambahkan beberapa tali,” kata Khatiwada.

Tiga sherpa meninggal awal bulan ini setelah terkubur oleh balok salju di Everest. Mereka sedang mengantarn material untuk membangun dan membersihkan jalur yang akan digunakan para pendaki untuk mencapai puncak gunung. Nepal adalah rumah bagi delapan dari 10 gunung tertinggi di dunia, sehingga pendakian gunung merupakan sumber pendapatan yang signifikan, mempekerjakan tim besar untuk mendukung para pendaki.