Bengkelsastra.com – Penampilan impresif Lamine Yamal bersama Barcelona terus menyita perhatian dunia. Meski baru berusia 17 tahun, ia telah menjadi salah satu pemain muda paling menonjol di Eropa saat ini. Namun, menurut Lautaro Martinez, membandingkan Yamal dengan Lionel Messi adalah hal yang keliru.
Dalam pernyataannya jelang laga semifinal Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona, Lautaro menegaskan bahwa meskipun Yamal punya potensi besar, tak ada satu pun pemain yang bisa disejajarkan dengan La Pulga.
“Bagi saya, Messi tetap pemain terbaik sepanjang masa. Tidak ada yang bisa dibandingkan dengannya,” ujar Lautaro kepada media, dikutip dari Football Italia.
Yamal Bersinar, Tapi Messi Masih Jadi Standar Tertinggi
Yamal memulai debutnya bersama tim utama Barcelona pada 2023 dan langsung mencuri perhatian. Hingga kini, ia telah mengoleksi 21 gol dan 33 assist dari 99 pertandingan. Bukan hanya di klub, Yamal juga berperan besar mengantarkan Timnas Spanyol juara Euro 2024.
Meskipun pencapaian itu membuat banyak pihak teringat pada awal karier Messi di usia 16 tahun, Yamal sendiri menyatakan tidak ingin dibandingkan dengan sang legenda. Ia mengaku lebih nyaman membangun jalannya sendiri tanpa embel-embel Messi baru.
Lautaro: Hormati Yamal, Tapi Messi Tetap Unik
Sebagai sesama pemain Argentina, Lautaro Martinez tentu mengenal Messi lebih dalam. Ia menyebut bahwa tidak adil membebani pemain muda seperti Yamal dengan label yang terlalu besar.
“Yamal pemain yang sangat kuat dan telah menorehkan banyak prestasi di usianya sekarang,” tambah Lautaro. “Tapi Messi berada di level lain. Dia unik.”
Penyerang andalan Inter itu juga mengakui bahwa Yamal memiliki masa depan cerah dan patut dihormati. Namun, ia menekankan bahwa membandingkan dua pemain dengan generasi yang berbeda akan menyesatkan dan justru tidak adil untuk Yamal.
Duel Semifinal Jadi Ajang Pembuktian
Pertemuan antara Barcelona vs Inter Milan di semifinal Liga Champions juga menjadi panggung bagi dua pemain ini bertemu langsung. Laga leg pertama dijadwalkan berlangsung Kamis (1/5/2025) dini hari WIB, dan banyak mata akan tertuju pada bagaimana duel ini berlangsung—terutama performa Yamal dalam menembus lini pertahanan Inter yang dikomandoi oleh Lautaro.
Apakah Yamal mampu kembali mencetak sejarah? Atau justru pengalaman Lautaro dan kawan-kawan yang akan mendominasi jalannya laga?(*)