![]() |
Grup terbaik FTJ 2018 (@jakartscouncil) |
Bengkelsastra.com, Mikrofon
yang berdiri di tengah panggung dan layar yang bertuliskan logo Festival Teater
Jakarta menjadi sambutan selamat datang kepada penonton yang hadir dalam acara
Penutupan dan Malam Anugerah Festival Teater Jakarta 2018. Acara ini
berlangsung mulai dari 19 November hingga 29 November 2018. Pada usianya yang
ke 46 tahun, Festival Teater Jakarta mengangkat tema “GEN Z”, yaitu generasi
yang sebelumnya merupakan generasi mesin tik kini menjadi generasi media
digital. Generasi yang sering disebut “GEN-Z”
Acara
diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Afrizal Malna selaku ketua
Festival Teater Jakarta. Dalam sambutannya, Afrizal membahas mengenai
persoalan-persoalan mengenai teater yang ada di Jakarta. Banyak teater-teater
di Jakarta yang masih bertahan setelah dibekukan mengikuti Festival Teater
Jakarta semenjak 2006, antara lain Teater Gugur, Teater Syahid, Stasiun, Bandar
Teater Jakarta, Teater Gantang, dan Teater Aleman. Produksi penonton teater
saat ini juga sudah membaik, ditandai dengan penonton yang membludak. Bahkan
teater kecil sudah tidak dapat menampung penonton yang membeludak tersebut.
Penyebabnya bisa jadi karena publikasi di media sosial, atau karena menajemen
terater-teater di sekolah yang sudah dikelola dengan baik.
Setelah
sambutan oleh Afrizal Malna, penonton disuguhkan dengan video mengenai
perjalanan Festival Teater Jakarta. Festival ini pertama kali dibentuk pada
tahun 1984 dengan nama Festival Teater Remaja yang kemudian diganti namanya
menjadi Festival Teater Jakarta pada 1987. Selain itu, beberapa video mengenai
teater yang pernah berpartisipasi dalam Festival Teater Jakarta juga
ditampilkan. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Dewan Kesenian
Jakarta, Irawan Karseno.
Acara
selanjutnya, yaitu pementasan berjudul “Cuy, gimana nolong elu buat pindah dari
jaman BB ke jaman Z?” yang disutradarai oleh Yola Yulfianti dan berkolaborasi
dengan Tony Broer. Yola Yulfianti ialah seorang penari, koreografer, dan dosen
di Pascasarjana Insitut Kesenian Jakarta (IKJ). Ia berkolaborasi dengan Tony
Broer, seorang aktor legendaris yang besar pada era di mana tubuh merupakan
identitas. Setelah pementasan, Asiantoro selaku Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menyampaikan sambutannya.
Lanjut
ke acara inti, yaitu Malam Penganugrahan Festival Teater Jakarta. Sebelum
diumumkan pemenang, dewan juri dipanggil ke atas panggung untuk membacakan
keputusan lomba. Para dewan juri tersebut yaitu Benny Yohanes Timmerman, Imas
Darsih, Dindon WS, Gandung Bondowoso, dan Ugeng T. Moetidjo. Benny Yohanes
Timmerman selaku Ketua Juri Festival Teater Jakarta menyampaikan sambutan dan
menyebutkan 15 Grup Finalis peserta lomba Festival Teater Jakarta dengan
mengkompilasi nama-nama teater dan judul pementasan dengan narasi. Setelah
itu, pengumuman dibacakan oleh nominator. Berikut para pemenang Festival Teater Jakarta 2018,
- Penata Musik Terbaik yang dimenangkan oleh Fauzan Rusli dari Lab Aktor Jakarta.
- Penata Artistik Terbaik yang dimenangkan oleh Ocong Corp. dari Sindikat Aktor Jakarta.
- Pemeran Pembantu Wanita Terbaik yang dimenangkan oleh Fitri Wulandari dari Teater Nusantara.
- Pemeran Pembantu Pria Terbaik yang dimenangkan oleh Joind Bayuwinanda dari Sindikat Aktor Jakarta.
- Pemeran Utama Wanita Terbaik yang dimenangkan oleh Novia Rossa Waniza dari Teater Hijrah.
- Pemeran Utama Pria Terbaik yang dimenangkan oleh Aji Fadlie Sofiyan dari Sanggar Teater Jerit.
- Sutradara Terbaik yang dimenangkan oleh Choky Lumban Gaol dari Sanggar Teater Jerit.
- Grup Terbaik 1 dimenangkan oleh Sanggar Teater Jerit.
- Grup Terbaik 2 dimenangkan oleh Sindikat Aktor Jakarta.
- Grup terbaik 3 dimenangkan oleh Teater Hijrah.
-Syifa Fauziah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar